News Update

Wednesday, February 8, 2012

Mengasah Jiwa Wirausaha sejak di Bangku Kuliah


 
Universitas Nasional Kuliah umum tentang Kewirausahaan yang diadakan oleh Universitas Nasional untuk membekali para mahasiswa tentang kewirausahaan.


JAKARTA, KOMPAS.com - Menekuni dunia wirausaha kini tengah digandrungi para generasi muda. Namun, menjadi seorang wirausaha muda dan sukses diperlukan pelatihan serta motivasi sedini mungkin. Bekal ini bisa didapatkan sejak di bangku kuliah. Seperti yang diterapkan oleh Universitas Nasional (Unas). Sejak di tingkat pertama kuliah, Unas telah melatih mahasiswanya untuk menjadi seorang wirausaha muda. Hal ini dilakukan untuk mendukung kurikulum dan memfasilitasi produk kewirausahaan yang sudah dibuat oleh mahasiswa. Kuliah Umum dan bazaar wirausaha pun digelar.

Membekali mahasiswa dengan pengetahuan kewirausahaan diharapkan dapat menjadi modal agar kelak para mahasiswa ini bisa membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia dan membantu perekonomian bangsa. Beberapa waktu lalu, kegiatan kuliah umum dan bazaar bertema ""Wirausaha Muda Penggerak Perekonomian Bangsa" digelar Unas dan mendapatkan antusiasme dari para mahasiswa.

Kegiatan ini berisi sharing berbagai kiat menjadi pengusaha. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Wirausaha Mandiri Universitas Nasional mengundang Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bidang Industri dan Kreatif, Erik Hidayat yang juga merupakan putra dari Menteri Perindustrian Republik Indonesia, MS Hidayat. 

"Acara ini merupakan ajang pertama yang kita gelar dalam masa empat tahun kuliah kewirausahaan yang ada di Universitas Nasional. Tidak hanya itu, bazaar wirausaha mandiri ini juga merupakan satu-satunya dan pertama kalinya diadakan di kampus - kampus yang ada di Indonesia, dimana pada kegiatan bazaar ini mahasiswa mengelola sendiri baik dari perencanaan, teknis, produk, dan biaya," ujar penggagas acara Wirausaha Muda Mandiri Universitas Nasional, Meswantri, ST.

Ia menjelaskan, dengan membekali ilmu kewirausahaan dan melatih mahasiswa sejak tingkat awal kuliah, diharapkan pola pikir mahasiswa dapat diubah. Sehingga, ketika lulus kuliah tidak lagi menjadi pencari pekerjaan, melainkan menciptakan lapangan pekerjaan.

Mahasiswa tidak hanya mendapatkan nilai untuk mata kuliah kewirausahaan, tetapi juga memiliki kesempatan untu menjalin kerjasama dengan relasi-relasi pengusaha muda lainnya. Selain itu, melalui bazaar tersebut juga mahasiswa dapat menilai apakah produk yang mereka hasilkan cukup inovatif.

Kegiatan kewirausahaan ini sejalan dengan program akademik Universitas Nasional dan Akademi-Akademi Nasional yang tidak hanya menekankan pada hard skill semata. Akan tetapi, juga memberikan peluang pada upaya eksploitasi soft skill para mahasiswa, yakni menggali serta menetaskan potensi bakat ketrampilan yang terpendam dalam diri mereka. Alasan ini pulayang menjadikan materi ini masuk dalam setiap Program Studi Mata Kuliah Kewirausahaan, yang diterima mahasiswa sejak semester pertama.

Dari sistem pendidikan semacam ini diharapkan akan lahir dan tumbuh generasi yang utuh, yang tidak hanya menguasai ketrampilan ilmu pengetahuan saja, melainkan juga menguasai ketrampilan berusaha, entrepreneurship sesuai dengan potensi dan kelebihan bakat yang ada didalam diri mereka.

"Kemandirian dan daya saing bangsa pada era kini tidak dapat dilepaskan dengan seberapa intens dan seriusnya upaya penerapan pengetahuan kewirausaahan di jenjang pendidikan menengah hingga pendidikan tinggi. Keluaran pendidikan tidak boleh lagi hanya menjadi generasi follower dari bangsa lain, namun harus menjadi generasi yang memiliki kemampuan kompetitif dan daya dobrak yang kuat," ujar Rektor Universitas Nasional, Drs. El Amry Bermawi Putera, MA.

El Amry menambahkan, pendidikan kewirausahaan pada generasi muda dan mahasiswa diharapkan mampu menggali bakat dan keterampilan usaha para mahasiswa menjadikan mereka sosok yang kritis, kreatif dan inovatif. Oleh karena itu, perlu disiapkan program-program yang mengarahkan mahasiswa agar mandiri dalam berkreasi, berani dalam mengambil dan menghadapi risiko.

Dengan memasukkan pendidikan kewirausahaan ke dalam sistem pendidikan, lanjut El Amry, para mahasiswa akan lebih mampu berkreasi, mampu beraktualisasi atas skill yang mereka miliki, terlatih mengambil keputusan serta memiliki leadership skill, dalam melakukan usaha yang mereka minati. Bazaar kewirausahaan diharapkan dapat menggali segenap potensi positif yang ada dalam diri mahasiswa.
(Source : KOMPAS.com)

No comments: