News Update

Monday, February 13, 2012

Sulit Belajar? Ini Solusinya!


 
 
KOMPAS.com - Setiap orang memiliki tantangan tersendiri dalam menjalani masa studinya. Ada yang lancar-lancar saja dalam berbagi waktu untuk belajar, ada pula yang mengalami hambatan. Bagaimana kalau selama ini selalu mengalami kesulitan dalam belajar? Permasalahannya, bisa saja karena susah berkonsentrasi atau menyiasati waktu belajar di antara segudang kesibukan.

Beberapa tips berikut ini mungkin bisa diterapkan dan membantu Anda mencari jalan keluar dari problem belajar yang Anda hadapi:

a.    Pilih tempat yang tenang agar Anda dapat belajar dengan rileks
b.    Pilih satu waktu khusus untuk belajar setiap hari. Jangan ubah waktu belajar tersebut!
c.    Jauhi kebisingan dan gangguan yang membuat Anda sulit untuk belajar
d.    Mintalah bantuan/dukungan kepada keluarga dan teman saat Anda sedang belajar
e.    Belajarlah untuk berkata “Tidak” pada hal-hal yang kiranya mengganggu, seperti telepon, teman, pekerjaan rumah, atau televisi
f.    Pasang benda yang bertuliskan “DO NOT DISTURB” pada gagang/depan pintu kamar, ketika Anda sedang belajar
g.    Luangkan waktu yang cukup untuk Anda beristirahat
h.    Blok waktu Anda selama 50menit untuk belajar
i.    Kelola waktu pada siang hari Anda untuk belajar sedapat mungkin
j.    Bebaskan pikiran Anda dari semua ingatan yang kiranya bisa mengganggu belajar Anda
k.    Berikan waktu luang sejenak untuk beristirahat

Jika saran tersebut masih belum bisa mempermudah Anda dalam belajar, maka cobalah untuk memikirkan strategi lain. Misalnya, belajar kelompok bersama teman-teman. Setelah itu, cobalah pilih mana yang lebih memudahkan Anda berkonsentrasi dalam belajar, sendiri atau berkelompok. Semoga sukses! (kompas.com)

Beasiswa Unggulan Kemendikbud Siapa Mau?

Ilustrasi : ist.

JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) memberikan apresiasi bagi kawula muda berprestasi. Apresiasi tersebut diberikan dalam beasiswa unggulan untuk jenjang S-1 hingga S-3.

Beasiswa yang ditawarkan meliputi biaya pendidikan, biaya hidup, serta bantuan operasional lainnya, tergantung kompetensi dari masing-masing individu. Pemberian beasiswa ini akan diserahkan langsung kepada mahasiswa bersangkutan hingga mereka menyelesaikan pendidikan tersebut.

Program ini hanya diberikan dalam jangka waktu satu tahun dan tergantung dari kuota masing-masing fakultas. Para peserta harus mengikuti seleksi mandiri nasional untuk lolos sebagai salah satu penerima beasiswa.

Pada 2012, Kemendikbud menyediakan 1.000 tempat untuk beasiswa unggulan. Berminat? Segera lakukan pendaftaran secara manual dan online di http://beasiswaunggulan.kemdiknas.go.id. Bila lulus seleksi, penerima program beasiswa diminta untuk menandatangani kontrak bermaterai dan diberitahu berapa nominal yang diberikan oleh Beasiswa Unggulan sehingga lebih transparan. Pendaftaran telah dibuka sejak 1 Januari 2012 dan akan berakhir pada 31 Desember 2012.(mrg)(rhs)
(http://kampus.okezone.com)

Belajar Gratis di India, Mau?

Image: corbis.com
JAKARTA - Pemerintah India melalui Indian Council for Cultural Relations (ICCR) memberikan beasiswa penuh untuk jenjang S-1 hingga S-3.

Program beasiswa General Cultural Scholarship Scheme (GCSS) ini ditujukan kepada mahasiswa dan peneliti Indonesia yang berminat dalam bidang seni, arsitektur, sastra, perdagangan, farmasi, sains, dan agrikultur.

Penerima beasiswa akan mendapatkan fasilitas biaya pendidikan, biaya hidup bulanan, dan biaya kebutuhan lain. Fasilitas lainnya adalah biaya penelitian tahunan, akomodasi, asuransi kesehatan, dan biaya study tour. Namun, biaya transportasi dari dan ke India tidak ditanggung.

Aplikasi beasiswamu ditunggu hingga 17 Februari 2012. Kuliah di India sendiri akan dimulai sekira Juni-Juli 2012.

Tertarik mencoba? Simak dulu keterangan lengkapnya di laman www.indianembassyjakarta.com, www.jnicc.org, atau www.congendiamedan.or.id.

Kamu juga bisa datang ke Education Wing of the Embassy, Embassy of India, Jalan Rasuna Said Kavling S-1 Kuningan, Jakarta 12950. Atau menelepon ke nomor telepon 021-5204150/52/57, 021-5264931 dengan extension 28, atau 021-5213775. Informasi lewat email bisa kamu dapatkan dengan menghubungi alamat email eoipol@net-zap.com atau edujkt@net-zap.com.(rfa)
 
(http://kampus.okezone.com) 

Beasiswa dari Kampus Asing Apa Saja Ya?

Ilustrasi : Corbis


BANYAK sumber pemberi beasiswa baik dalam maupun luar negeri. Mulai dari lembaga pemerintah, pihak swasta, hingga komunitas tertentu. Tidak hanya itu, pihak universitas pun kerap memberikan kesempatan beasiswa bagi mahasiswa asing.

Apa saja program beasiswa yang ditawarkan oleh kampus-kampus di luar negeri? Apakah hanya terbatas pada penilaian prestasi akademis saja? Yuk kenali lebih dekat beasiswa yang ditawarkan pihak kampus seperti disitat dari Buku Pintar Beasiswa, Senin (16/1/2012).

Major-Specific Award
Beasiswa ini diperuntukkan bagi kamu dengan prestasi akademis gemilang pada satu bidang tertentu. Biasanya, selain diberikan pada mahasiswa lokal, pihak kampus juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa internasional. Namun, sebagai mahasiswa internasional, kamu perlu mencermati program beasiswa tersebut. Cari tahu, apakah beasiswa itu bersifat penuh yang menanggung seluruh biaya kuliah, akomodasi, transportasi, maupun biaya hidup atau hanya berupa beasiswa sebagian.

Fellowship

Beasiswa ini mungkin sudah tidak asing lagi di telingamu. Pasalnya saat ini telah banyak program beasiswa berbentuk fellowship yang diberikan oleh para sponsor. Lantas apa sebenarnya beasiswa fellowship? Ini merupakan bantuan keuangan yang diberikan pihak kampus untuk melakukan penelitian di dalam kampus tersebut dalam jangka waktu tertentu. Ada kalanya, salah satu persyaratan yang diajukan adalah kewajiban menjadi tenaga pengajar di kampus tersebut.

Saat memutuskan untuk mengambil beasiswa ini, pastikan kesesuaian bidang penelitian yang ditawarkan dengan bidang yang kamu geluti sebagai pertimbangan utama.

Athletic scholarships
Ini dia kesempatan bagi kamu yang memiliki prestasi membanggakan dalam bidang olahraga. Di Amerika Serikat (AS) misalnya, para atlet terkenal dan berprestasi mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di kampus ternama. Sepak bola, basket, dan baseball menjadi cabang olahraga yang menempati prioritas untuk meraih beasiswa di Negeri Paman Sam tersebut.

Sementara di Indonesia, terdapat beasiswa serupa yang diberikan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang bekerja sama dengan Universitas Indonesia. Beasiswa program S-1 bagi para atlet berprestasi ini baru dimulai pada tahun ajaran 2008/2009.

Lakukan yang terbaik pada setiap bidang yang memang kamu kuasai baik sisi akademis, penelitian, maupun seni dan olahraga. Percayalah sesuatu yang dikerjakan dengan sepenuh hati akan membuahkan hasil yang baik. Selamat mencoba!(mrg)(rhs)
 
(http://kampus.okezone.com) 

Memahami Tren Beasiswa Internasional

Image: corbis.com 

BERBURU beasiswa untuk kuliah di luar negeri sebenarnya gampang-gampang susah. Kamu perlu mengenal baik sistem beasiswa di tiap negara tujuan.

Australia, Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada adalah empat negara favorit para pemburu beasiswa. Lantas bagaimana peluang beasiswa yang ditawarkan empat negara tersebut? Berikut penjelasannya seperti dikutip dari Hindustan Times, Jumat (13/1/2012).

Mahasiswa Sarjana vs Pascasarjana

Jika kamu akan melamar ke lebih dari dua negara, kamu harus memahami tren beasiswa secara umum di tiap negara. Konsultan senior lembaga pendidikan di India untuk Australia, Sapna Trivedi memberikan sarannya.

“Umumnya, mahasiswa PhD bebas biaya kuliah sepenuhnya di Australia. Namun, hal ini tidak mungkin di tingkat pascasarjana. Sementara untuk level sarjana ada pilihan pendanaan yang disediakan universitas,” jelasnya.

Bagi kamu yang mempertimbangkan program sarjana dan pascasarjana di Australia, kelompok delapan universitas atau dikenal sebagai G8, merupakan pilihan terbaik. Kedelapan kampus berbasis beasiswa itu adalah University of Adelaide, Australian National University, University of Melbourne, Monash University, University of New South Wales, University of Queensland, University of Sydney dan University of Western Australia.

Kondisi pilihan beasiswa untuk mahasiswa sarjana yang lebih baik di Australia, tidak terjadi di Amerika. Sebuah laporan yang disusun Institut Pendidikan Internasional pada 2005 mengungkapkan hampir 80,9 persen mahasiswa menggunakan sumber dana pribadi dan keluarga untuk membayar biaya pendidikan mereka.

Asosiasi nirlaba profesional untuk pendidikan internasional, NAFSA menyatakan, sebagian besar universitas di Amerika tidak menawarkan bantuan untuk mahasiswa internasional di tingkat sarjana, dan lebih banyak tersedia untuk level pascasarjana (program gelar master).

Namun, Manajer lembaga Study Overseas, Mehnaz Soonawalla, menjelaskan, kriteria beasiswa kuliah pascasarjana di AS lebih fleksibel. "Beasiswa di Amerika tidak terbatas kepada prestasi akademis, meski hal ini tetap menjadi pertimbangan. Mereka yang berprestasi dalam bidang olahraga, seni dan bidang lainnya juga bisa mendapatkan beasiswa," kata  Soonawalla.

Di Inggris, salah satu organisasi menawarkan beasiswa untuk pelajar internasional adalah Chevening. Salah satu beasiswa prestisius ini memberikan batas waktu pendaftaran pada 15 Januari 2012.

Selain itu, hampir semua universitas besar di Inggris menawarkan beasiswa untuk level sarjana serta pascasarjana. Kepala Program British Council India, Manjula Rao memaparkan, beasiswa serta proses penerimaan universitas di Inggris berlangsung delapan hingga 10 bulan sebelum batas waktu. Para pelamar bisa mempelajari informasi lengkap yang tersedia di tiap situs.

Di Kanada, umumnya perguruan tinggi di negara bagian utara benua Amerika ini memberikan pemotongan biaya penuh untuk mahasiswa sarjana.

Kebijaksanaan beasiswa luar negeri menyarankan calon mahasiswa mulai mendaftar satu tahun sebelumnya. Pada masa ini, sebaiknya kamu fokus pada beasiswa yang diberikan perguruan tinggi dan sesekali cobalah beasiswa yang ditawarkan lembaga di luar perguruan tinggi.

Selamat berburu beasiswa!

(http://kampus.okezone.com)

Awas, Jangan Tertipu Beasiswa Palsu! (2)

 
Image: corbis.com

BANYAK informasi tentang beasiswa bisa kita dapatkan dari internet. Tetapi, jika tidak teliti dan hati-hati, kita akan tergiring kepada informasi beasiswa palsu.

Sebelum memutuskan melamar suatu program beasiswa, kenali dulu ciri-ciri beasiswa palsu agar kamu tidak tertipu.

1. Organisasi pemerintah palsu
Hanya karena sebuah organisasi pemberi beasiswa memiliki nama yang terdengar resmi seperti institusi pemerintah, bukan berarti ia merupakan lembaga milik pemerintah. Banyak penipuan beasiswa menggunakan trik untuk terlihat seperti buatan institusi negeri untuk menggaet banyak korban. Hati-hati!

2. Kami mendaftarkan Anda!
Trik yang satu ini jelas ciri penipuan. Bagaimana bisa sebuah lembaga mengurus aplikasi beasiswamu? Mereka tidak bisa menulis personal essay-mu, mereka tidak bisa meminta surat rekomendasi untukmu, mereka mengisi formulir pendaftaran dengan nama dan data pribadimu kecuali kamu memberikannya kepada mereka!

Jadi, hindarilah website-website beasiswa yang menawarkan jasa mengurus dan mendaftarkanmu pada sebuah program beasiswa.

3. Kamu memenangi beasiswa yang tidak pernah kamu lamar
Beberapa penipu beasiswa akan mengontak alumni dari berbagai sekolah secara acak dan memberi tahu bahwa mereka mendapatkan beasiswa. Seringkali, si penelepon akan meminta calon korbannya membayar sejumlah uang atau memberi tahu nomor rekeningnya sebelum uang beasiswa itu bisa ditransfer.

Jika kamu mendapatkan telepon seperti ini, jangan langsung memberikan informasi yang mereka minta. Cari tahu dulu keterangan tentang 'beasiswa' tersebut. Dan, jika kamu diminta membayar sejumlah uang untuk mendapatkan beasiswa, tutup teleponmu!

4. Kesalahan tata bahasa
Website-website beasiswa palsu sering mencantumkan kesalahan tata bahasa dalam informasi yang mereka siarkan. Misalnya, mereka mungkin salah mengeja 'scholarship' menjadi 'scholorship'. Jika kamu menemukan website beasiswa seperti ini, hati-hati, bisa jadi itu penipuan.

5. Peluang yang tidak diminta
Biasanya, sponsor beasiswa tidak akan menghubungi kita kecuali kita yang lebih dulu membuka kontak dengan mereka. Jika seseorang yang mengaku dari lembaga pemberi beasiswa menawarimu beasiswa yang tidak pernah kamu lamar sebelumnya, waspadalah, bukan mustahil itu trik mereka untuk menipumu.

6. Lebih dari 50 persen pelamar mendapat beasiswa
Jika sebuah program beasiswa memberi statistik kesuksesan yang tinggi, maka bisa jadi semua siswa terbaik di dunia yang melamar beasiswa itu adalah fiktif. Hindari semua jenis beasiswa seperti ini.

7. Menggunakan alamat dengan kotak pos
Hati-hati ketika kamu menemukan informasi beasiswa yang mencantumkan alamat kediaman pribadi atau nomor kotak pos (PO BOX) sebagai alamat korespondensi mereka. Beasiswa-beasiswa asli memiliki alamat resmi.

8. Biaya lain-lain
Beberapa beasiswa palsu mengenakan biaya kepada para pelamarnya. Mereka mencoba meyakinkanmu bahwa ada pajak atau biaya administrasi lain yang harus kamu bayar sebelum mendapatkan beasiswa.

Jangan pernah membayar serupiah pun kepada mereka. Beasiswa resmi akan mengurangi biaya administrasi yang dibutuhkan dari jumlah beasiswa yang akan kamu dapatkan. 

9. Semua bisa dapat beasiswa
Semua sponsor beasiswa pasti mencari kandidat dengan kualifikasi spesifik yang telah mereka tetapkan. Misalnya, beasiswa untuk pelajar berprestasi dalam bidang tertentu, beasiswa atlet, atau beasiswa bagi anak muda pegiat seni dan budaya, dan sebagainya.

Bagaimanapun juga, tidak ada sponsor beasiswa memberikan dana bantuan studi kepada siapa pun tanpa syarat khusus. Kamu perlu mencurigai penawaran beasiswa yang menyatakan semua calon memenuhi syarat mereka sebagai penerima beasiswa. Mereka hanya ingin menguras uangmu.

10. Berpura-pura sebagai yayasan non-profit
Banyak penipuan beasiswa berusaha menarik kepercayaan masyarakat dengan berpura-pura sebagai lembaga atau yayasan non profit. Hanya karena sebuah sponsor beasiswa memiliki kata 'yayasan' di namanya, mereka tidak selalu benar-benar lembaga non-profit. Teliti lagi.

11. Dana beasiswa ratusan juta rupiah tidak tersalurkan tahun lalu
Ada juga penipuan yang menggunakan trik ini untuk memincut calon korbannya. Mereka mengklaim, dana beasiswa ratusan juta rupiah tidak tersalurkan tahun lalu.

Intinya, selalu teliti setiap informasi besiswa yang kamu dapatkan dari sumber mana pun. Jangan remehkan kecurigaan pada hal sekecil apa pun. Pastikan dulu keotentikan beasiswa yang akan kamu lamar.

(http://kampus.okezone.com)

Hati-hati, Beasiswa Palsu! (1)

Image: corbis.com

INTERNET memang memudahkan kita mencari informasi tentang beasiswa. Tetapi, tiap tahun, banyak siswa terjebak dan tertipu program beasiswa palsu.

Nah, agar tidak menjadi korban program beasiswa palsu, simak dahulu tanda-tandanya berikut ini.

1. Tidak ada nomor telepon

Ciri-ciri khusus yang umum ditemui dalam informasi beasiswa palsu adalah tidak adanya nomor telepon. Meski mencantumkan alamat email, pembuat program beasiswa palsu sangat jarang mencantumkan nomor telepon karena mudah dilacak.

2. Tidak ada bukti penerima beasiswa sebelumnya


Jika tidak ada catatan tentang siapa saja yang pernah menerima beasiswa, program 'beasiswa' yang sedang kamu lihat bisa jadi sebuah penipuan.

Tetapi, ini tidak selalu menjadi penanda utama. Program beasiswa baru, jelaslah tidak memiliki pemenang beasiswa sebelumnya.

Meski begitu, jangan langsung mengabaikan informasi beasiswa hanya berdasarkan satu ciri ini. Tetapi jika kamu melihat tanda-tanda lainnya, maka kamu harus waspada.

3. Biaya pendaftaran


Beberapa penipuan beasiswa menangguk untung dengan menarik 'biaya pendaftaran'. Jangan pernah mendaftar untuk program beasiswa yang mengharuskanmu membayar ketika mengajukan lamaran.

Para penipu ini mungkin meyakinkanmu bahwa mereka menarik biaya untuk mengetahui siapa saja pelamar yang serius. Jangan sekali pun mempercayai mereka, dan jauhi program beasiswa yang mengharuskan kita mengeluarkan uang untuk mendapatkannya.

4. Pemberitahuan via telepon


Penyelenggara beasiswa biasa memberi tahu para pemenangnya melalui surat resmi. Jika kamu menerima telepon yang memberi tahumu bahwa kamu 'memenangi' beasiswa, berhati-hatilah!

Tanyakan, siapa nama si penelepon dan mintalah nomor teleponnya, serta katakan bahwa kamu akan balik meneleponnya. Kemudian, kunjungi website resmi beasiswa yang dimaksud dan hubungi penyelenggaranya. Tanyakan kepada penyelenggara beasiswa tersebut apakah nama dan nomor telepon yang baru saja meneleponmu adalah perwakilan mereka. Jika identitas si penelepon memang valid, maka telepon kembali dia.

Metode ini memungkinkanmu menggagalkan para penipu untuk mendapatkan data pribadimu.

5. Dukungan luar biasa dari pihak tertentu

Waspadai klaim dukungan palsu dari pihak tertentu pada suatu program beasiswa. Jika penyelenggara sebuah program beasiswa mengklaim dukungan dari biro, universitas, atau perusahaan tertentu, cek kembali informasi tersebut.

Teleponlah lembaga yang dimaksud dan tanyakan apakah mereka memang memberi dukungan dalam program beasiswa tersebut. Jika penyelenggara beasiswa mengklaim dukungan dari pemerintah, maka kamu harus lebih waspada.

6. Ancaman
Jika penyelenggara beasiswa menjadi marah atau kasar ketika kamu bertanya berbagai hal, maka kamu harus curiga bahwa yang mereka tawarkan adalah beasiswa palsu.

7. "Kami melayani pelamar pertama"

Untuk menggugah orang melamar secepatnya tanpa berpikir panjang, maka beberapa penipuan beasiswa menyatakan bahwa beasiswa akan diberikan atas dasar giliran. Beberapa beasiswa resmi memang memberikan penilaian tertentu kepada para pelamar pertama. Ambil waktu untuk menyelidiki semua informasi yang kamu perlukan sebelum melamar beasiswa.

8. Dijamin dapat!

Garansi seperti ini umum ditemukan ketika kita mencari informasi beasiswa, terutama jika program beasiswa tersebut mengharuskanmu membayar terlebih dahulu.

9. Perusahaan baru

Program beasiswa biasanya sudah berlangsung lama dan merupakan agenda rutin. Jika perusahaan yang menawarkan beasiswa adalah perusahaan baru, informasi itu sangat mungkin merupakan penipuan.

10. Meminta informasi keuangan pribadi

Beberapa penipuan beasiswa berusaha mendapatkan informasi keuangan pribadi dari si pelamar. Jika mereka mendapat informasi khusus darimu seperti nama, tempat tanggal lahir, nomor rekening, dan nomor kartu kreditmu, maka mereka telah melakukan pencurian identitas. Ketika suatu saat kamu menerima telepon yang meminta identitas pribadimu, langsung tutup teleponmu!

(http://kampus.okezone.com/beasiswa)